Selasa, 20 September 2016

Sejarah Situ Jatijajar


Sejarah Situ Jatijajar



 



Penjelasan mengenai Situ Jatijajar Depok :


            Situ Jatijajar terletak di Kota Depok, Kec. Tapos, Kab. Bogor, Rt/Rw 01/02. Situ ini dijadikan sebagai tempat wisata, karena pemandaganya yang bagus dan warganya yang ramah, menjadikan tempat ini banyak menarik perhatian, dan juga bisa dijadikan sebagai tempat edukasi bagi siswa-siswi yang bersekolah di Wilayah Depok. Salah satunya bagi para siswa SMK Tiara Nusa.

Intermezo :

            Dulu pernah ada kontrafersi ketika Nur Mahmudi Ismail Walikota Depok, ingin mengubah Situ Jatijajar menjadi Terminal. Masyarakat sekitar tidak menyetujui, karena akan menghabiskan lahan terbuka hijau. Akhirnya Walikota membatalkan rancananya tersebut dan sampai saat ini Situ Jatijajar masih menjadi tempat wisata dan edukasi yang indah dan damai.

Sejarah :

            Situ Jatijajar merupakan Situ alami, dan sudah ada sejak agama islam masuk di Wilayah Jawa Barat terutama di Kota Depok. Awalnya Situ Jatijajar bernama *Situ Rawa Badak* karena pada zaman dulu banyak sekali warga yang memelihara kerbau, yang biasa orang awam menyebutnya (badak), dari zaman ke zaman Situ ini mengalami perubahan nama yaitu *Situ Jatijajar* alasannya karena banyak pohon jati yang tumbuh di sekitar dan Situ ini terletak di kampung Jajar, akhirnya Situ ini diberi nama Situ Jatijajar yang terkanal hingga saat ini.

            Situ Jatijajar juga merupakan tempat religi pada zaman dulu, karena penyebaran agama islam di daerah Jajar di mulai dari Situ ini. Dulu pernah ada mitos jika tidak ingin terkena sial, maka harus menjaga etika dan tutur kata jika berada di Situ ini terutama di daerah “keramat”. Keramat adalah sebuah Mushola yang bernama “Mushola Al-Karomah” atau orang-orang sering menyebutnya dengan “keramat”, kerena di mushola tersebut terdapat sebuah makam (petilasan), petilasan hanya sebuah batu yang berbentuk seperti makam, oleh karena itu banyak orang yang datang ke Situ hanya untuk mengunjungi makam (petilasan) dengan maksud tertentu. Dan juga terdapat mitos bahwa terdapat potongan tubuh jawara betawi atau lebih sering di kenal sebagai “Si Pitung” di Situ ini, tidak terbukti kebenarannya.



            Selain tempat religus, di Situ Jatijajar ini terdapat untuk bermain air “bebek-bebekan” untuk permainan murah meriah dengan harga 10rb saja sudah dapat menaiki permainan tersebut dan mengayuh mengelilingi Situ. Terdapat rumah makan, dan warung-warung kecil.


Pintu masuk untuk naik bebek-bebekan

Gerbang rumah makan
Warung-warung kecil
            Di dalam Situ Jatijajar juga terdapat hutan, hutan ini berisi berbagai macam jenis pohon dan keterangan sudah berapa lama pohon itu berdiri, terdapat juga pohon salak, tempat duduk untuk beristirahat, jalanan yang rapih dan gubuk yang berada di tengah-tengah hutan. Tadinya hutan ini bersih dan rapih, namun karena banyak pengunjung yang tidak menaati peraturan hutan ini jadi tidak terawat dan kurang rapih, tidak seperti pertama kali hutan ini di buka untuk umum.




Demikian Sejarah singkat mengenai Situ Jatijajar, semoga bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Sumber :
·         Bapak Hidayat ( Selaku Warga Asli Jatijajar )
·         Riski Abu Bakar (Mantan Anggota Pengurus Situ Jatijajar)











Kami pewawancara :
1.      Yuliana Habibah Pratiwi (Editor)
2.      Dara Aulia Febryanty (Pengambil gambar)
3.      Yully Yanny Safitri (Penannya)
4.      Purnama Anisa Fitri (Pencatat)



By.11tkj
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Ads (Documentation Required)

Author Info (Documentation Required)